Thursday, December 16, 2010

WiMAX di Medan


WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). WiMAX adalah salah satu teknologi telekomunikasi jalur pita lebar yang menyediakan data, voice dan video melalui teknologi nirkabel. Dengan kata lain WiMax adalah teknologi terbaru dari Wifi, WiMax mampu melayani data sebesar 100Mb/s secara constan, namun tergantung provider nya dapat memberi akses broadbandnya hingga optimal.

Di medan sedang di uji coba layanan akses internet pita lebar dengan teknologi wimax, yakni Wigo, penggunaannya gratis/free selama promosi hingga akhir tahun 2010 ini. speednya sangat menggelegar untuk jenis akses internet wireless, " saya coba wigo wimax hanya dengan sebuah dongle usb yg saya tancap di laptop saya mampu download iso linux yang besarnya 668 Mb sekitar 20 menit dengan speed sekitar 500MB/s atau sekitar 500x8 = 4000mb/s alias 4mbps. waw..!! untuk sebuah wireless belum ada yg menandinginya (menurut saya),. bagaimana dengan provider lain.."


anda bisa lihat coverage signal wimax yang udah dibuat wigo... sepertinya coveragenya belum full untuk wilayah medan dan sekitarnya, mungkin karena masih uji coba, n promosi ya..


http://www.teknomode.blogspot.com

anda bisa kunjungi www.wigo.co.id untuk info wimax medan

MEDAN, SEJARAH KOTA YANG TERABAIKAN



Suatu perjalanan yang mengisahkan tentang pencarian bukti peninggalan sejarah di kota Medan bermula dari kesimpang siuran hari jadi kota Medan.Berdasarkan Riwayat Hamparan Perak tersebutlah nama seorang Guru Patimpus yang telah berjasa membuka hutan menjadi sebuah kota yang sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia.

Nama Guru Patimpus mengundang kotroversi para ahli-ahli sejarah, dalam Riwayat Hamparan Perak disebut bahwa Guru Patimpus adalah orang karo yang memiliki marga Sembiring yang berasal dari Aji Jahe dan masih keturunan Sisingamangaraja, tapi malah terbantahkan oleh teks yang sama pada Riwayat Hamparan Perak.

Teks awal dari teks Riwayat Hamparan Perak dimulai dengan kalimat:

"Alkisah kata sahibul hikayat suatu cerita dahulu kala seorang Raja bernama Singa Mahraja memerintah di negeri Bekarah"

Sementara pada teks yang lain:

" Maka adalah Timpus tiada mau menjadai Raja; di dalam beberapa orang besarnya mau di jadikan, karena ia anak yang tua, namun ia tidak mau juga, maka turunlah ia ke hutan mencari ilmu "

Memperhatikan teks diatas, ada kerancuan yaitu antara Guru Patimpus yang bermarga Sembiring dengan Sisingamangaraja yang bermarga Sinambela, bagaimanapun adat ditanah batak marga tidak dapat dirubah.

Riwayat Hamparan Perak dapat dijadikan sumber perjalanan sejarah kota Medan, tetapi bukan satu-satunya bukti tentang perjalanan sejarah kota Medan.

Disebut lagi bahwa Guru Patimpus pernah belajar dengan seorang ulama dari kota bangun ( lebih kurang 6 km dari Belawan ) yang bergelar Datuk Kota Bangun. Panitia Peniliti Hari Jadi Kota Medan menafsirkan bahwa Datuk Kota bangun adalah Imam Saddik bin Abdullah yang makamnya di temukan di Klumpang kecamatan Hamparan Perak yang berangka 23 Sya'ban 998 Hijriyah atau 27 Juni 1590 tahun Masehi.

Hal ini terbantahkan oleh Riwayat Hamparan Perak bahwa Datuk Kota Bangun sebenarnya bukanlah Imam Sadik bin Abdullah yang seorang guru agama islam dari Aceh, tetapi beliau ( Datuk kota bangun ) berasal dari Jawa.

Dari kesimpang siuran ini kita melihat bahwa bukti-bukti sejarah kota Medan sudah tidak jelas, mengapa hal ini terjadi ? karena kita tidak pernah mengenal arti sejarah, kita tidak pernah mengenang leluhur yang telah membesarkan kita, kita lupa tetesan darah dan keringat yang mengucur dari para pendahulu kita demi yang hasilnya telah kita nikmati sekarang, kita menganggap sejarah adalah masa lalu yang tidak perlu dibahas lagi, kita lupa tanah ini telah dipertahankan mereka.......sejarah telah terabaikan.

Untuk itu tim independent terbentuk, yang dengan sukarela mencoba mencari bukti-bukti sejarah yang ada di Medan Utara berupa pencarian makam-makam tua berdasarkan kemampuan supra natural. Memang hasil yang didapat sulit untuk dibuktikan, tapi mudah-mudahan ini menjadi salah satu pedoman mengungkap sejarah kota Medan.

Sampai saat ini pencarian terus dilakukan ada bebarapa makam tua yang didatangi yang batu nisannya tidak ada lagi atau ada batu nisan tapi tulisannya sudah terhapus. Ada beberapa makam yang sudah teridentifikasi secara supranatural antara lain adalah:


Hasil investigasi di lokasi dan terawang bathin dalam spiritual kami yang telah dilakukan menemukan situs sejarah yang diperkirakan adanya kemungkinan makam-makam ini berada di antara tahun yang tertera di bawah ini.

Makam belum ditemukan
1490-1575
 Datuk Kota Bangun
Syech Said Muhammad Ibnu Attahir Al-Jufri bin Muammad Abdullah Said Attahir Al-Jufri (dari Cirebon Jawa Barat)
1503-1590       
Syech Immam Siddiq bin Abdullah
1545-1670       
Guru Patimpus

Makam Kajang Batu - Sei Semayang
3°38'24.42"U, 98°35'11.37"T
1507-1597
Habib Husain Ahmad Saidin Al-Ghafari bin Hambali Muhammad Ibnu Thabrani Al-Ghafari (Bapak)
1540-1618
Habib Immam Syaifullah Husain Al-Ghafari bin Habib Husain Ahmad Saidin Al-Ghafari (anak)
1575-1670
Habib Hasan ‘Asyhaarii Said Kurtubi Al-Ghafari bin Habib Husain  Immam Syaifullah Husain Al-Ghafari (cucu)

Makam Pasar 10 Perkebunan Marelan
3°40'22.99"U  98°38'27.87"T
1575-1665
Syech Syaif Rahmad Saleh Al-Habsy bin Muhammad Abdul  Malik Saleh Al-Habsy (makam sebelah tengah)
1602-1650
Seorang Senopati dari keturunan Karo, murid Tuan Syech Syaif Rahmad (makam sebelah kanan)
1637-1707
Raden Bagus Karyo Seno (makam sebelah kiri)

  3°40'52.00"U   98°37'56.57"T
1647-1737
Raden Gondo Bawono
1642-1757
Kyai Poleng

  3°40'26.09"U  98°38'19.63"T
1627-1707
Singomiharjo
1637-1707
Nyi Lasmi

Makam Kota Bangun Pom Bensin
  3°40'10.09"U  98°40'3.39"T
1665-1735
Syech Yusuf Maulana Ibrahim Bin Abdullah Yusuf Mansyur

makam Kubah Badu – Klumpang
  3°40'27.15"U  98°35'28.12"T
1635-1716
Datuk Sabrang Alang Muda / Pangeran Fu’ad Zakir (Kubah Badu)

Makam di Bangsal Perkebunan Titi Payung
  3°41'55.67"U  98°35'7.32"T
1633-1720
Habib Syarif Maulana Azis Arifin Asshihab – Garis keturunan Syech Subakir dari Jombang Jawa Timur / Wali Songo yang pertama

Makam Pertempuran di Perkampungan Titi Payung
 3°41'58.86"U  98°35'37.10"T
1613-1661
Abdul Yusuf Ibnu malik Al-Munawar
1613-1661
Ibrahim Gasim Hasan Al-Habsy
                                 
Makam Kampung Andansari
  3°42'22.93"U  98°37'37.11"T
1616-1716       
Pangeran Antasari / Andansari

Makam di Pemakaman Umum Buluh Cina
  3°42'19.09"U  98°33'55.81"T
1757-1795
Pangeran Muda Ahmad Fatehan Zainaluddin Mursyad (Singo Barong)
1757-1792
Putri Sayidah Syaifah Ma’syum Samir Khan (Putri Seranai Bulan)



dari hasil pencarian dan investigasi ada cerita atau kisah-kisah lainya seputar makam-makam yang dikunjungi, tim belum dapat menceritakannya dalam tulisan ini karena belum rampungnya hasil pencarian.
Sampai tulisan ini dibuat tim independent, belum menemukan makam guru patimpus dan makam imam saddik bin abdullah yang menurut tulisan-tulisan berada di hamparan perak dan klumpang.Pencarian akan terus dilakukan, mudah-mudahan hasil pencarian dari tim independent menjadi salah satu pedoman mengungkap SEJARAH KOTA YANG TERABAIKAN .
recomended link : linggabuana.blogspot.com